PENGERTIAN
INFLASI
Inflasi adalah suatu kecenderungan meningkatnya tingkat
harga umum secara terus menerus sepanjang waktu. Dari definisi tersebut ada
tiga komponen yang harus dipenuhi agar dapat dikatakan inflasi, yaitu :
·
Kenaikan harga
·
Bersifat umum
·
Berlangsung secara terus menerus
Dengan kata lain,
Inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu,
inflasi adalah suatu proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi/rendahnya
tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu
menujukkan inflasi. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat
dikatakan sebagai inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan
kenaikan harga ) pada barang lainnya. Kebalikan dari inflasi disebut deflasi.
Indikator yang sering digunakan untuk mengukur tingkat inflasi adalah Indeks
Harga Konsumen (IHK). Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan
harga dari paket barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat.
Contoh dari inflasi :
1. Kenaikan
harga BBM. Di Indonesia sering sekali terjadinya kenikan harga BBM dari waktu
ke waktu. Kenaikan harga BBM juga dipengaruhi oleh tingginya permintaan dari
masyarakat (konsumen) dan rendahnya persediaan BBM teersebut. Selain itu,
kenaikan harga BBM dipicu oleh naiknya harga minyak dunia. Tingginya harga
minyak dunia membuat beban pemerintah untuk memberikan subsidi minyak semakin
bertambah. Sebenarnya untuk mengantisipasi masyarakat kesulitan membeli BBM dengan
harga tinggi, pemerintah menyediakan subsidi BBM kepada masyarakat. Namun jika
minyak dunia meningkat maka subsidi juga meningkat. Jika pemberian subsidi
tersebut menurut pemerintah membuat APBN membengkak maka solusi terakhir dari
pemerintah adalah menaikkan harga BBM di masyarakat
2. Turunnya
nilai rill kekayaan masyarakat. Nilai rill yang dimaksud adalah nilai tukar
kekayaan yang dimiliki seseorang dalam bentuk kas, seperti uang. Saat ini
inflasi terjadi nilai tukar uang akan akan menurun. Misalnya uang Rp.50.000
semula dapat dibelikan 10 kg beras dengan harga Rp.5000/Kg beras, setelah
terjadi inflasi 5 tahun kemudian dengan uang Rp. 50.000 hanya dapat dibelikan 5
kg bras karena harga beras naik menajdi Rp. 10.000/kg beras.
DAMPAK INFLASI
Inflasi tidak
selalu menimbulkan kerugian, tetapi inflasi juga menimbulkan keuntungan bagi
pihak-pihak tertentu, contoh :
·
Bagi para pedagang, inflasi dijadikan sebagai
kesempatan untuk mempermainkan harga dengan cara menaikkan harga untuk
memperoleh keuntungan yang besar.
·
Bagi para orang-orang atau perusahaan yang
selalu mengadakan spekulasi, mereka akan menimbun barang sebanyak-banyaknya
sebelum terjadinya inflasi dan menjualnya saat terjadi inflasi
·
Bagi para peminjam terjadinya inflasi tidak
mempengaruhi jumlah pinjamannya jika peminjaman terjadi sebelum inflasi
FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI INVESTASI DALAM
PEREKONOMIAN SUATU NEGARA
1.
Suku Bunga
Suku bunga
merupakan factor yang sangat penting dalam menarik investasi karena sebagian
besar investasi biasanya dibiayai dari pinjaman bank. Jika suku bunga pinjaman
turun maka akan mendorong investor untuk meminjam modal dengan pinjaman
modaltersebut maka ia akan melakukan investasi
2.
Pendapatan nasional per kapita untuk tingkat
Negara(nasional) PDRB perkapita untuk tingkat provinsi dan kabupaten atau kota
Pendapatan
nasional per kapita dan PDRB per kapita merupakan cermin dari daya beli
masyarakat ataun pasar. Makin tinggi daya beli masyarakat suatu Negara atau
daerah (yang dicerminkan oleh pendapatan nasional per kapita atau PDRB per
kapita) maka akan makin menarik Negara atau daerah tersebut untuk berinvestasi
3.
Birokrasi Perijinan
Birokrasi
perijinan merupakan factor yang sangat penting dalam mempengaruhi investasi
karena birokrasi yang panjang dapat memperbesar biaya bagi investor. Birokrasi
yang panjangakan memperbesar biaya bagi pengusaha karena akan memperpanjang
waktu berurusan dengan aparat. Padahal bagi pengusaha, waktu adalah uang.
Kemungkinan yang lain, birokrasi yang panjang akan dapat membuka peluangoknuim
aparat pemerintah untuk menarik suap dari para pengusaha dalam rangka
memperpendek investasi.
4.
Pengaruh nilai tukar
Secara teoritis
dampak perubahan tingkat/nilai tukar dengan investasi bersifat uncertainty (tidak
pasti). Shikawa (1994), mengatakan pengaruh tingkat kurs yang berubah pada
investasi dapat langsung lewat beberapa saluran, perubahan kurs tersebut akan
berpengaruh pada dua saluran,sisi permintaan dan sisi penawaran domestic. Dalam
jangka pendek, penurunan tingkat nilai tukar akan mempengaruhi investasi
melalui pengaruh negative nya pada absorbsi domestic atau yang dikenal dengan
expenditure reducing effect. Karena penurunan tingkat kurs ini akan menyebabkan
nilai riil aset masyarakat yang disebabkan kenaikan tingkat harga-harga secara
umum dan selanjutnya akan menurunkan permintaan domestic masyarakat. Gejala
diatas pada tingkat perusahaan akan direspon dengan penurunan pada pengelauran
atau alokasi modal pada investasi.
Pada sisi
penawaran, pengaruh aspek pengeluaran/expenditure switching akan perubahan
tingkat kurs pada investasi relative tidak menentu. Penurunan nilai tukar mata
uang domestic akan menaikkan produk-produk import yang diukur dengan mata
domestic dan dengan demikian akan meningkatka harg barang-barang yang
diperdagangkan atau barang-barang ekspor atau (traded Goods) relative terhadap
barang-barang yang tidak diperdagangkan (traded Goods) relative terhadap
barang-barang yang tidak diperdagangkan (non Tradded Goods) sehingga didapatkan
kenyataan nilai tukar mata uang domestic akan mendorong ekspansi investasi pada
barang-barang perdagangan tersebut
5.
Tingkat inflasi
Tingkat inflasi
berpengaruh negative pada tingkat investasi, hal ini disebabkan karena tingkat
investasi yang tinggi akan meningkatkan resiko proyek-proyek investasi dan
dalam jangka panjang investesi yang tinggi dapat mengurangi rata-rata masa
jatuh pinjam modal serta menimbulkan distrosi informasi tentang harga-harga
relative. Disamping itu menurut Greene dan Pillanueva (1991), tingkat inflasi
yang tinggi sering dinyatakan sebagai ukuran ketidakstabilan roda ekonomi makro
dan suatu ketidakmampuan perintah dalam mengendalikan kebijakan ekonomi makro.
REFERENSI
:
- Raharda prathama.,Mandala manurung.2002.Pengantar Ilmu Ekonomi.jakarta: Penerbit fakultas Ekonomi Unviersitas zindonesia
- Lindapushyy.blogspot.com/2013/04/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html/m=1 www.bimbingan.org/contoh-masalah-inflasi-di-indonesia-htm
Thanks ya, artikel sangat membantu dalam menyelesaikan tugas perkuliahan tentang inflasi dan pengangguran. Kunjungi juga ya MAKALAH INFLASI DAN PENGANGGURAN
BalasHapusInflasi terus menggerus! memang udah saatnya pinter-pinter deh atur duit.. Baca artikel ini agar terhindar dari inflasi.
BalasHapusinvestasi yang aman dari inflasi