Kamis, 23 April 2015

Pelaku Ekonomi Mikro & Makro

PELAKU EKONOMI MIKRO DAN MAKRO BESERTA PERANANNYA

A.       Pelaku Ekonomi Mikro

            Dalam ekonomi mikro terdapat 3 pelaku ekonomi mikro, yaitu :

1. Pemilik faktor Produksi

      Pemilik faktor produksi yaitu rumah tangga keluarga. Rumah tangga keluarga memiliki berbagai faktor produksi. Faktor-faktor produksi yang terdapat pada rumah tangga keluarga antara lain tenaga kerja, tenaga usahawan, barang-barang modal, kekayaan alam,dan harta tetap (seperti Tanah, Bangunan). Mereka disebut pelaku ekonomi karena mereka telah memberikan tenaga mereka untuk membantu menghasilkan barang dan jasa.

2.  Konsumen

   Peran konsumen dalam pelaku ekonomi mikro :
  • Menyediakan faktor-faktor produksi bagi produsen. Hal ini dapat berupa faktor-faktor produksi misalkan uang, tanah, tenaga kerja dan modal.
  • Sebagai penerima imbalan jasa dari penggunaaan faktor-faktor produksi.
  • Konsumen sebagai pemakai, mengurangi dan menghabiskan barang dan jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan untuk mempertahankan hidup. Dalam hal ini konsumen berperan sebagai pemakai barang-barang produksi.
  • Sebagai penyalur barang dan jasa. Dalam hal ini konsumen berperan sebagai distributor. Misalkan ketika berpergian seseorang membeli barang-barang khas dari daerah yang dituju sebagai buah tangan.
  • Membayar pajak kepada pemerintah atau negara. Misalkan pajak pertambahan nilai sebuah barang dibebankan sebagian kepada konsumen.
3. Produsen

    Peran produsen dalam ekonomi mikro :

  • Produsen sebagai Penghasil barang dan jasa.
  • Konsumen jasa-jasa produkstif dari konsumen, berupa tenaga kerja, usaha, tanah untuk modal dan tenaga ahli sebagai pemimpin perusahaan
  • Membayar jasa-jasa atas penggunaan faktor-faktor produksi kepada konsumen berupa pembayaran upah dan sewa.
  • Mengelola faktor-faktor produksi dan melakukan kegiatan produksi barang dan jasa.
  • Agen pembangunan. Setiap perusahaan tidak hanya mengejar keuntungan bagi pemilik modal tetapi bertanggung jawab atas kesejahteraan karyawan pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
  •  Menerima pendapatan atas penjualan barang dan jasa yang telah diproduksi.
  •  Membayar pajak kepada negara. Seperti konsume, pajak juga dibebankan sebagian kepada produsen sebagai kompensasi kepada negara.

B.     Pelaku ekonomi Makro

Dalam ekonomi makro terdapat 4 pelaku ekonomi makro, yaitu :

 1.  Rumah Tangga Keluarga
       Rumah tangga keluarga adalah pelaku ekonomi yang terdiri atas ayah, ibu, anak, dan anggota keluarga lainnya. Rumah tangga keluarga termasuk kelompok pelaku ekonomi yang cakupan wilayahnya paling kecil. Rumah tangga keluarga adalah pemilik berbagai faktor produksi. Sektor rumah tangga memiliki factor-faktor produksi yang dibutuhkan untuk proses produksi barang dan jasa privat (sektor perusahaan) maupun barang dan jasa (sektor pemerintah.

Peran Rumah Tangga dalam Ekonomi Makro :

a)      Rumah Tangga Keluarga sebagai Produsen
            Rumah tangga keluarga dalam kegiatan ekonomi merupakan pemilik faktor produksi yang             meliputi tanah, tenaga kerja, keahlian dan modal. Kegiatan produksi yang dilakukan dalam rumah       tangga keluarga adalah menyediakan faktor produksi yang dibutuhkan pelaku ekonomi lainnya.           dalam kegiatan ini rumah tangga keluarga memperoleh penghasilan/pendapatan dalam bentuk             uang

b)    Rumah Tangga Sebagai konsumen
          Rumah tangga keluarga merupakan kelompok yang paling sering melakukan kegiatan                     konsumsi Faktor yang mempengaruhi kegiatan konsumsi rumah tangga adalah :

  • Jumlah pendapatan keluarga
  • Jumlah anggota keluarga
  • Tingkat harga barang atau jasa
  • Status sosial ekonomi keluarga                                                 
c)    Rumah tangga Sebagai Distributor
       Rumah tangga juga berperan dalam hal penyaluran barang. Rumah tangga dalam memenuhi             kebutuhannya ada yang menghasikan uang dari menyalurkan kembali barang yang telah dibeli             kemudian dijual kepada konsumen.

2.      Perusahaan
     Perusahaan adalah organisasi yang didirikan oleh seseorang ataupun sekelompok dengan tujuan untuk menghasilkan laba dalam hal memenuhi kebutuhan masyarakat dengan cara memproduksi barang atau jasa. Kegiatan ekonomi yang dilakukan rumah tangga perusahaan meliputi kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi.

Peran Perusahan Dalam Ekonomi Makro :
a)      Perusahaan sebagai Produsen
      Kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan adalah kegiatan produksi (menghasilkan barang). Hal ini juga sekaligus menunjukkan bahwa perusahaan adalah pelaku ekonomi yang berperan sebagai produsen. Berdasarkan lapangan usahanya, perusahaan yang ada dalam perekonomian dapat dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu industri primer, industri sekunder, dan industri tersier.

b)      Perusahaan sebagai distributor
     Perusahaan juga melakukan kegiatan distribusi. Kegiatan tersebut dapat dilihat pada aktivitas perusahaan dalam menyalurkan hasil produksinya ke konsumen. Setelah proses produksi berakhir, perusahaan akan menghasilkan barang. Barang-barang tersebut dapat sampai ke konsumen dengan melakukan penyaluran (distribusi) barang ke toko-toko atau agen-agen penyalur, sehingga konsumen lebih mudah mendapatkan barang tersebut.

c)      Perusahaan sebagai Konsumen
    Perusahaan juga mengkonsumsi barang atau jasa dari pihak lain, Perusahaan dapat dikatakan sebgai onsumen dari perusahaan lain jika perusahaan tersebut mengkonsumsi hasil produksi dari perusahaan lain.

3.      Pemerintah
Pemerintah adalah badan-badan pemerintah yang bertugas untuk mengatur kegiatan ekonomi. Seperti halnya rumah tangga keluarga dan perusahaan, pemerintah juga sebagai pelaku ekonomi yang melakukan kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi.
a)      Kegiatan Konsumsi Pemerintah
     Pemerintah dalam menjalankan tugasnya membutuhkan barang dan jasa. Kegiatan konsumsi pemerintah dapat berupa kegiatan membeli alat-alat tulis kantor, membeli alat-alat kedokteran, membeli peralatan yang menunjang pendidikan, menggunakan tenaga kerja untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintah, dan sebagainya.

b)      Kegiatan Produksi Pemerintah
     Pemerintah ikut berperan dalam menghasilkan barang dan atau jasa yang diperlukan dalam rangka mewujudkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Pelaksanaan peran pemerintah dalam kegiatan produksi diwujudkan dalam kegiatan usaha hampir di seluruh sektor perekonomian. Sebagai pelaksana kegiatan produksi pemerintah mendirikan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). PLN yang mengelola listrik, dan PT Telkom yang mengelola komunikasi dan Indonesia merupakan salah atu kegiatan produksi pemerintah.

c)      Kegiatan Distribusi Pemerintah
    Selain melakukan kegiatan konsumsi, pemerintah juga berperan dalam kegiatan distribusi. Kegiatan distribusi ini berbeda dengan kegiatn distribusi dalam sektor lainnya (rumah tangga ataupun perusahaan). Pemerintah menyalurkan barang atau jasa yang bersifat bantuan.

Berikut ini kegiatan-kegiatan distribusi yang dilakukan pemerintah:

  • Menyalurkan Bantuan Operasional Sekolah (BOS)  Dalam hal bantuan kegiatan pendidikan. Misalnya buku pelajaran, alat tulis dan sebagainya.
  • Memberi bantuan kepada rakyat miskin berupa penyaluran raskin (beras rakyat miskin) melalui BULOG.

Peran pemerintah atau rumah tangga negara dalam kegiatan perekonomian di masyarakat yaitu:
  • Pengatur, yaitu bahwa pemerintah harus mengatur lalu lintas perekonomian dalam negeri untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mencegah terjadinya kekacauan dan hal-hal yang dapat             menimbulkan kerugian bagi rakyat banyak.\
  • Konsumen, untuk melakukan tugasnya pemerintah juga memerlukan barang dan jasa. Misalnya untuk keperluan peralatan dan perlengkapan kantor, kepentingnan pertahanan dan keamanan Negara dll.
  • Sebagai produsen, pemerintah juga menjalankan perusahaan milik negara, khususnya produksi barang dan jasa yang vital bagi kepentingan negara dan kesejahteraan masyarakat misalnya perusahaan air minum, listrik, tambang minyak, bank dll.
  •  Pembuat dan pelaksana aturan main,  yaitu pemerintah menjamin bahwa peserta pasar akan berlaku secara jujur dan mematuhi aturan main yang berisi apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh pasar.
  •  Menjamin kompetisi, yaitu pemerintah menjamin iklim kompetisi yang baik dimana tidak ada praktik tidak terpuji seperti kolusi, monopoli dan penetapan harga yang berpotensi menyingkirkan pesaing dari pasar.
  • Menyediakan barang publik, yaitu pemerintah memilki kewenangan untuk menagih pajak untuk menyediakan barang-barang publik seperti pertahanan negara dan keadilan.
4.      Masyarakat (Ekspor dan Import)
       Dalam hal ini, yang dimaksud dengan masyarakat adalah masyarakat luar negeri. Dalam konsep ini, terdapat transaksi perdagangan internasional yang melibatkan masyarakat luar negeri. Transaksi luar negeri tidak hanya berupa transaksi perdagangan, namun juga berhubungan dengan penanaman modal asing, tukar menukar tenaga kerja, serta pemberian pinjaman.
Hubungan perdagangan internasional ataupun kontak dengan masyarakat luar negeri angat diperlukan, karena pada dasarnya setiap Negara tidak dapat memenuhi kebutuhannya hanya dari sumber daya dari negara itu sendiri saja. Diperlukan sumber daya yang dihasilkan oleh Negara lain, yang mana sumber daya tersebut tidak dihasilkan oleh Negara konsumsen. Masyarakat luar negeri juga dapat melakukan kegiatan ekonomi berupa kegiatan konsumsi dan kegiatan produksi.

Kegiatan konsumsi yang dilakukan oleh masyarakat luar negeri, akan tampak pada aktivitas berikut ini:

  • Membeli barang-barang yang tidak diproduksi oleh masyarakat dalam negeri.
  • Menggunakan fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh negara, seperti bandara, stasiun, pasar, dan sebagainya.
  • Menikmati objek-objek wisata negara lain seperti pegunungan, pantai dan sebagainya.
  •  Menggunakan tenaga kerja-tenaga kerja dari negara lain.
Masyarakat juga melakukan kegiatan produksi. Kegiatannya akan tampak pada aktivitas berikut ini:

  • Masyarakat luar negeri menghasilkan barang yang tidak diproduksi oleh negara lain.
  • Melakukan penanaman modal di negara lain.
  • Melakukan penanaman modal di negara lain.
  • Mengirimkan tenaga kerja dan tenaga ahli ke negara-negara yang membutuhkan.
Dari kegiatan diatas, masyarakat luar negeri dapat memberikan pengaruh dalam kegiatan ekonomi suatu Negara.
Berikut ini beberapa peran masyarakat luar negeri dalam kegiatan ekonomi:

  • Melalui kegiatan perdagangan (kegiatan ekspor impor) dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Negara bersangkutan.
  • Dalam hal pertukaran tenaga kerja antar negara dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja itu sendii, sehingga barang atau jasa yang dihasilkan berkualitas tinggi
  • Membuka lapangan kerja.
  • Meningkatkan devisa.

SISTEM PEREKONOMIAN YANG COCOK UNTUK INDONESIA

            Menurut saya Indonesia lebih cocok menggunakan sistem ekonomi Pancasila (campuran) dengan alasan :
           Kita lihat jika Indonesia menggunakan sistem ekonomi kapitalisme murni. Pertama, masih banyak masyarakat Indonesia saat ini yang dibawah garis kemiskinan. Jika menggunakan sistem ini hanya akan menguntungkan dua golongan, yakni pemilik modal dan perbankan. Orang-orang yang memiliki modal akan semakin kaya, sementara yang miskin akan semakin miskin dan akhirnya akan menyebabkan ketimpangan.
         Kedua, kebanyakan masyarakat Indonesia memiliki usaha yang masih tergolong kedalam UKM ( Usaha Kecil Menengah) yang masih belum bisa bersaing secara sempurna dengan usaha-usaha yang besar. Oleh sebab itu, maka diperlukan peran pemerintah (Komunis/Sosialis) untuk membantu dalam mengatur atau memberikan kebijakan agar Infant Industry tersebut bisa berkembang. Dalam kapitalisme murni, pemerintah tidak diperbolehkan melakukan hal ini, oleh sebab itu kapitalisme murni tidak bisa diterapkan di Indonesia
       Ketiga, Indonesia adalah negara yang masih sedang berkembang, kegagalan pasar masih sering terjadi yang dapat disebabkan oleh kurang meratanya informasi dan aksesibilitas terhadap sarana transportasi dan komunikasi. Apabila ekonomi diserahkan ke pasar sepenuhnya, maka akan terjadi kegagalan pasar yang akan membuat perekonomian menjadi buruk. Masalah ekonomi seperti Inflasi dan pengangguran yang tinggi bisa muncul dan menyebakan pertumbuhan ekonomi yang rendah dan akhirnya akan terjadi kemiskinan. Peran pemerintah diperlukan dalam mengatur pasar, seperti menetapkan Ceilling Price dan Floor Price, atau membuat Lembaga pengaturan pasar seperti BULOG.

Referensi :



Senin, 13 April 2015

INFLASI

PENGERTIAN INFLASI

Inflasi adalah suatu kecenderungan meningkatnya tingkat harga umum secara terus menerus sepanjang waktu. Dari definisi tersebut ada tiga komponen yang harus dipenuhi agar dapat dikatakan inflasi, yaitu :
·         Kenaikan harga
·         Bersifat umum
·         Berlangsung secara terus menerus
Dengan kata lain, Inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu, inflasi adalah suatu proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi/rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menujukkan inflasi. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat dikatakan sebagai inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga ) pada barang lainnya. Kebalikan dari inflasi disebut deflasi. Indikator yang sering digunakan untuk mengukur tingkat inflasi adalah Indeks Harga Konsumen (IHK). Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat.

Contoh dari inflasi :
1.     Kenaikan harga BBM. Di Indonesia sering sekali terjadinya kenikan harga BBM dari waktu ke waktu. Kenaikan harga BBM juga dipengaruhi oleh tingginya permintaan dari masyarakat (konsumen) dan rendahnya persediaan BBM teersebut. Selain itu, kenaikan harga BBM dipicu oleh naiknya harga minyak dunia. Tingginya harga minyak dunia membuat beban pemerintah untuk memberikan subsidi minyak semakin bertambah. Sebenarnya untuk mengantisipasi masyarakat kesulitan membeli BBM dengan harga tinggi, pemerintah menyediakan subsidi BBM kepada masyarakat. Namun jika minyak dunia meningkat maka subsidi juga meningkat. Jika pemberian subsidi tersebut menurut pemerintah membuat APBN membengkak maka solusi terakhir dari pemerintah adalah menaikkan harga BBM di masyarakat
2.      Turunnya nilai rill kekayaan masyarakat. Nilai rill yang dimaksud adalah nilai tukar kekayaan yang dimiliki seseorang dalam bentuk kas, seperti uang. Saat ini inflasi terjadi nilai tukar uang akan akan menurun. Misalnya uang Rp.50.000 semula dapat dibelikan 10 kg beras dengan harga Rp.5000/Kg beras, setelah terjadi inflasi 5 tahun kemudian dengan uang Rp. 50.000 hanya dapat dibelikan 5 kg bras karena harga beras naik menajdi Rp. 10.000/kg beras.


DAMPAK INFLASI
Inflasi tidak selalu menimbulkan kerugian, tetapi inflasi juga menimbulkan keuntungan bagi pihak-pihak tertentu, contoh :
·         Bagi para pedagang, inflasi dijadikan sebagai kesempatan untuk mempermainkan harga dengan cara menaikkan harga untuk memperoleh keuntungan yang besar.
·         Bagi para orang-orang atau perusahaan yang selalu mengadakan spekulasi, mereka akan menimbun barang sebanyak-banyaknya sebelum terjadinya inflasi dan menjualnya saat terjadi inflasi
·         Bagi para peminjam terjadinya inflasi tidak mempengaruhi jumlah pinjamannya jika peminjaman terjadi sebelum inflasi

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI DALAM  PEREKONOMIAN SUATU NEGARA
1.      Suku Bunga
Suku bunga merupakan factor yang sangat penting dalam menarik investasi karena sebagian besar investasi biasanya dibiayai dari pinjaman bank. Jika suku bunga pinjaman turun maka akan mendorong investor untuk meminjam modal dengan pinjaman modaltersebut maka ia akan melakukan investasi

2.      Pendapatan nasional per kapita untuk tingkat Negara(nasional) PDRB perkapita untuk tingkat provinsi dan kabupaten atau kota
Pendapatan nasional per kapita dan PDRB per kapita merupakan cermin dari daya beli masyarakat ataun pasar. Makin tinggi daya beli masyarakat suatu Negara atau daerah (yang dicerminkan oleh pendapatan nasional per kapita atau PDRB per kapita) maka akan makin menarik Negara atau daerah tersebut untuk berinvestasi

3.      Birokrasi Perijinan
Birokrasi perijinan merupakan factor yang sangat penting dalam mempengaruhi investasi karena birokrasi yang panjang dapat memperbesar biaya bagi investor. Birokrasi yang panjangakan memperbesar biaya bagi pengusaha karena akan memperpanjang waktu berurusan dengan aparat. Padahal bagi pengusaha, waktu adalah uang. Kemungkinan yang lain, birokrasi yang panjang akan dapat membuka peluangoknuim aparat pemerintah untuk menarik suap dari para pengusaha dalam rangka memperpendek investasi.

4.      Pengaruh nilai tukar
Secara teoritis dampak perubahan tingkat/nilai tukar dengan investasi bersifat uncertainty (tidak pasti). Shikawa (1994), mengatakan pengaruh tingkat kurs yang berubah pada investasi dapat langsung lewat beberapa saluran, perubahan kurs tersebut akan berpengaruh pada dua saluran,sisi permintaan dan sisi penawaran domestic. Dalam jangka pendek, penurunan tingkat nilai tukar akan mempengaruhi investasi melalui pengaruh negative nya pada absorbsi domestic atau yang dikenal dengan expenditure reducing effect. Karena penurunan tingkat kurs ini akan menyebabkan nilai riil aset masyarakat yang disebabkan kenaikan tingkat harga-harga secara umum dan selanjutnya akan menurunkan permintaan domestic masyarakat. Gejala diatas pada tingkat perusahaan akan direspon dengan penurunan pada pengelauran atau alokasi modal pada investasi.
Pada sisi penawaran, pengaruh aspek pengeluaran/expenditure switching akan perubahan tingkat kurs pada investasi relative tidak menentu. Penurunan nilai tukar mata uang domestic akan menaikkan produk-produk import yang diukur dengan mata domestic dan dengan demikian akan meningkatka harg barang-barang yang diperdagangkan atau barang-barang ekspor atau (traded Goods) relative terhadap barang-barang yang tidak diperdagangkan (traded Goods) relative terhadap barang-barang yang tidak diperdagangkan (non Tradded Goods) sehingga didapatkan kenyataan nilai tukar mata uang domestic akan mendorong ekspansi investasi pada barang-barang perdagangan tersebut

5.      Tingkat inflasi
Tingkat inflasi berpengaruh negative pada tingkat investasi, hal ini disebabkan karena tingkat investasi yang tinggi akan meningkatkan resiko proyek-proyek investasi dan dalam jangka panjang investesi yang tinggi dapat mengurangi rata-rata masa jatuh pinjam modal serta menimbulkan distrosi informasi tentang harga-harga relative. Disamping itu menurut Greene dan Pillanueva (1991), tingkat inflasi yang tinggi sering dinyatakan sebagai ukuran ketidakstabilan roda ekonomi makro dan suatu ketidakmampuan perintah dalam mengendalikan kebijakan ekonomi makro.

REFERENSI :
  •  Raharda prathama.,Mandala manurung.2002.Pengantar Ilmu Ekonomi.jakarta: Penerbit fakultas Ekonomi Unviersitas zindonesia
  •   Lindapushyy.blogspot.com/2013/04/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html/m=1   www.bimbingan.org/contoh-masalah-inflasi-di-indonesia-htm


Kamis, 09 April 2015

KEMISKINAN DI INDONESIA



PENGERTIAN KEMISKINAN DAN GARIS KEMISKINAN

Kemiskinan
Secara etimologis “kemiskinan” berasal dari kata “miskin” yang artinya tidak berharta benda dan serba kekurangan. Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global.

Garis Kemiskianan
            Garis kemiskinan adalah tingkat minimum pendapatan yang dianggap perlu dipenuhi untuk memperoleh standar hidup yang mencukupi di suatu negara. Dalam praktiknya, pemahaman resmi atau umum masyarakat mengenai garis kemiskinan (dan juga definisi kemiskinan) lebih tinggi di negara maju daripada di negara berkembang

PENYEBAB DAN DAMPAK KEMISKINAN

Penyebab kemiskinan
Dampak kemiskinan
·         Tingkat pendidikan yang rendah
·         Kuranganya lapangan pekerjaan
·         Produktifitas  tenaga kerja yang rendah
·         Tingkat upah yang rendah
·         Etos kerja dan semangat kerja rendah
·         Penggunaan teknologi yang masih kurang
·         Distribusi pendapatan yang timpang
·         Kultur/budaya (tradisi)
·         Keadaan ekonomi yang belum stabil
·         Kualitas SDA yang masih rendah

·         Tingkat kriminalitas yag tinggi
·         Tingkat kematian meningkat
·         Munculnya pemukiman-pemukiman kumuh
·         Banyaknya anak jalanan dan gelandangan
·         Kebodohan
·         Banyak yang terkena penyakit
·         Bunuh diri
·         Putusnya sekolah dan kesempatan untuk belajar
·         Kesehatan sulit untuk didapatakan
·         Buruknya generasi penerus

CARA UNTUK MENGATASI KEMISKINAN DI INDONESIA

Masalah kemiskinan harus ditanggulangi atau diselesaikan secepatnya,  Penyelesaian masalah kemiskinan di Indonesia bukan saja urusan pemerintah semata, tetapi masyarakat Indonesia juga harus bisa dituntut menyelesaikan masalah tersebut, setidaknya dapat mengurangi masalah kemiskinan yang ada di indonesia.
Berikut cara untuk mengatasi kemiskinan  :
  • Pemertintah harus banyak memberikan bantuan kepada masyarakat yang kurang mampu, seperti pengobatan gratis, dan sekolah gratis.
  • Memberikan subsidi pada kebutuhan pokok manusia
  • Menciptakan lapangan perkerjaan untuk mengurangi pengangguran
  • Memberantas korupsi
  • Perusahaan harus mengimbangi penggunaan teknologi import yang modern serta canggih dengan tenaga pekerja yang ada
  • Menaikkan upah minimum agar mengurangi angka kemiskinan 
  • Memberikan motivasi dengan mengadakan balai latihan kerja (BLK)
  • Memberikan penyediaan beasiswa untuk masyarakat miskin
  • Pihak pemerintah membantu para pengusaha/ wirausaha tingkat menengah dan tingkat kecil untuk mengembangkan usahanya tersebut agar memperkecil tingkat pengangguran saat ini



SUMBER :